aku,curhat,hutan,lingkungan hidup
Belum bisa tidur
biasanya cara jitu sekaligus menguntungkan dari tak bisa tidur adalah menulis,
mengeluarkan segala isi hati dan pikiran. Ahh entahlah sudah lama aku tak
menggunakan pikiranku untuk menulis seperti dulu yang setidaknya walau dalam
bentuk curhatan memakan beberapa kata yang lebih dari beberapa puluh, yang
terjadi kini aku secara langsung menuangkan isi hatiku tanpa berbasa basi atau panjang
lebar mengenai hal lainnya. Tapi apakah aku masih bisa? Aneh mempertanyakan
diri sendiri seperti itu, mengingat terakhir kali aku mencoba menulis sesuatu topic
tertentu kepalaku agak pusing dalam artian sesungguhnya kepalaku benar benar
pusing karna kekurangan darah haha anggaplah waktu itu admin tidak sehat, dan
sekarang apa kira-kira topic yang bisa di uraikan disini.
1.
hutan
2.
hutan
3.
ketigapun masih jatuh pada hutan
sesuatu
yang berwarna hijau memang selalu membuatku terpikat.
4.
Tentu saja yang ke empat layaknya jatuh pada
pelestarian lingkungan hidup dalam
hubungannya dengan kepadatan penduduk serta tidak meratanya ekonomi masyarakat
dibarengi dengan meningkatnya pengangguran yang didukung oleh kurangnya
pendidikan.
5.
What the -_- nomer 4 itu judul topic ato puisi ?
6.
HAHAHAHAHAHAHAHA
Berbicara mengenai
hutan tentu saja tidak akan lepas dari lingkungan, dimulai dari lingkungan
keluarga, lingkungan sosial kemasyarakatan, hingga lingkungan kenegaraan. Negara
kita memiliki suatu kekayaan tak terbatas yang tentu saja dimata dunia bagaikan
melihat peti yang penuh dengan emas perak dan sebagainya. Tak bisa disangkal melihat sejarah ratusan tahun silam, kapal-kapal
bangsa eropa dulu penuh berisi dengan emas hijau hasil tanah bangsa ini.
Harta karun kita
ada dalam rimbunnya hutan dan pepohonan itu, harta karun kita ada di setiap
jengkal tanah kita berpijak. Harta karun kita adalah hutan kita. Tentu saja
kita pernah mendengar julukan zamrud khatulistiwa, Indonesia adalah Zamrudnya
khatulistiwa, aku menghafalnya bahkan sebelum aku tahu apa itu zamrud, yang kemudian
diterangkan oleh guruku sebagai sesuatu yang berwarna sangat hijau, dari situlah
aku paham bahwa negara kita kaya akan hutan, dari sabang sampai merauke , nyiur
melambai – lambai hehe, hutan adalah nafas bumi ini, hutan adalah gudang
biodiversitas.
Seiring bertambahnya
populasi yang semakin berkembang dari tahun ke tahunnya, kepadatan penduduk
yang tak terelakkan terjadi. Menggerus kekayaan alam menjadi tidak seimbang, kebutuhan akan kayu
semakin meningkat membuat orang-orang melakukan segala cara termasuk menebang
pohon dengan sembarangan, pengrusakan lingkunganpun tak bisa dihindari, wilayah
perkotaan semakin luas, daerah hijau semakin kerdil digantikan oleh
pembangunan-pembangunan semen batu bata tanpa memperdulikan bagaimana jalannya
alam bekerja, yang dahulunya kebun dibelakang rumah hilang dalam sekejap
menjadi jalanan aspal. Permintaan akan
beras dan berbagai bahan makananpun tak ketinggalan menjadi problem baru yang
harus dihadapi bangsa ini.
Tanpa kita
sadari kita telah menjadi pengemis di negeri kita sendiri, bangsa yang kaya sumberdaya
alam, hasil pertambangan, dan sumber daya manusia, menjadi tak lebih dari
pengemis yang mengemis dijalanan kering demi sesuap nasi. Sudah lupakah kita,
betapa kaya dan beragamnya hasil alam yang kita punya? Jika tidak punya beras
mengapa tidak ubi, jagung, sagu ? mengapa tidak hasil kebun kita manfaatkan? Buah-buahan,
sayur mayur, ingat Indonesia adalah negara tropis. Kita tak perlu takut musim
dingin datang dan persediaan makanan terbatas, kita punya segalanya. Namun
semua itu ditukar dengan pembangunan perum baru, gedung gedung baru yang tidak
kalah megah, diam diam menyimpan bencananya sendiri ketika musim berganti.
Kita menciptakan
bencana kita sendiri, ketika lingkungan hidup akhirnya terganggu, sampah ada
dimana-mana, kebakaran hutan, banjir, tanah longsor kepada siapakah kita
bertanya selain pada diri kita sendiri….
Ps : hahaha
sejauh ini hanya bisa sampai disitu, bangsa kita punya banyak masalah dimulai
dari tidak meratanya ekonomi sampai kurangnya pendidikan, sementara focus pada
lingkungan hidup haruslah kita kerjakan bersama sama sebagai satu penghuni bumi
tercinta, tidak terbatas pada lingkungan kita atau negara kita, lingkungan
hidup adalah suatu bentangan yang luas, dimana hutan dan sumber daya alam
merupakan nafas sekaligus detak jantungnya. Namun terlebih dahulu tentunya
harus kita sadari dari lingkungan terkecil kita, diri kita, keluarga dan
masyarakat.
Comments
Post a Comment