manusia dan hidup

Manusia selalu, meluncur dalam bahaya yang sebernanya dapat dia hindari, manusia selalu dengan senang hati masuk dalam situasi rumit yang sesungguhnya sudah dia ramalkan sendiri.  Yeah maksud kata-kataku diatas itu bisa saja karna melihat fakta dilapangan yang tak mau kusebutkan satu per satu contohnya dan sebagian besar karena diriku serta perspektif ku.
Terlahir sebagai spesies terkompleks diplanet ini, dilengkapi dengan berbagai indera, sistem saraf yang bekerja sempurna, terlalu jika kita tak dapat meramalkan sedikit bahaya yang sebernanya menanti di depan kita. Tapi kita hanya bersikap acuh tak acuh dan membiarkan waktu yang berjalan, seakan menanti waktu akan berhenti tuk memastikan bahwa kita tak apa-apa.
Hmm it feels like you stand in front of the strom, a big big strom, but instead to run, you just let it pass you. Tapi, dari sinilah sebernanya hidup itu dimulai, siapa bilang hidup itu mudah? Hehe just take a look, we are on the planet earth that rotate 1669,97 km/hr.  Bahaya ada dimana-mana, bahkan dimulai sejak kita dilahirkan, tapi kita bisa bertahan sampai saat ini, bertahan atau ‘belajar’.
Tanpa ujian atau masalah, kita tak kan pernah naik level, tanpa bahaya atau arena peperangan kita tak kan pernah tahu apa itu kemenangan, tanpa itu semua kita takkan pernah belajar tuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, tanpa itu semua kita takkan pernah merasakan hidup yang sebernanya. Pilihan ada ditangan kita, apakah kita terlalu pandai untuk dapat menghindari badai ? Atau kita terus bersemangat menanti pelangi. Yang terpenting bukan disaat kita jatuh, tapi disaat kita bangkit dan mulai berjalan lagi.
Karena sedikit yang mengerti bahwa apa yang berarti dalam hidup ini bukanlah pada akhir, tapi pada proses. Hidup adalah petualangan.

Comments

Popular posts from this blog

Galaksi

thats my brain said to my heart