jaman cepat saji
G
night blog n blogger....
this
time i really wanna write something, ehmm...
dont
know if i got a good inspiration for this, but ehmm..
ada
satu topik yang nyakut dipikiranku sekarang, bukan topik sih, hanya sedikit
ajakan hehe
sedikit
sentilan yah (^_<)/
Seperti
kita semua sadari disaat ini kita melangkah dan sampai pada sebuah jaman dimana
segalanya dibuat lebih mudah. yeah perkembangan teknologi yang gemilang
memang wajib diancungkan jempol bagi perkembangan SDM, itu tandanya umat
manusia sudah semakin maju, untuk mensejahterahkan kehidupannya sendiri.
dimulai dengan revolusi industri yang menghasilkan perkembangan pesat bagi
industri dan juga pembangunan ekonomi, dunia kemudian dikenalkan dengan
mesin, yang hingga kini terus berevolusi untuk mengalahkan jaman.
segala
hal semakin sederhana saja. praktis. dan cepat saji.
bayangkan
jika dulu kita perlu berhari-hari atau mungkin berminggu-minggu untuk
menyampaikan satu surat, kini ada bermiliaran surat elektronik yang terkirim
dan tersebar keseluruh dunia hanya dalam satu hari, dan itu bisa secepat kau
menekan tombol kirim.
manusia
adalah makhluk intelektual, yeah, we know that, whats more?
seringkali
kita lupa, fakta bahwa kita bisa lebih dari sekedar intelek, intelek saat ini
bisa saja bersinonim dengan pencapaian, dan suatu pencapaian bisa saja berubah
menjadi keserakahan yang tanpa kita sadari telah berakar dan bertumbuh. apa
istilah lain yang bisa kugunakan disini?
- Sejak dimuulainya revolusi industri, banyak yang menghitung segala keuntungan yang didapat, tanpa pernah bertanya apa kerugian yang kita dapat? dan bodohnya jawaban itu tiba beratus tahun kemudian, pengrusakan ekosistem, polusi lingkungan, dan beragam permasalahan lainnya.
- Membuat teknnologi dimana orang bertemu secara instan, lewat seperangkat alat yang kita sebut kini sebagai kebutuhan primer, tanpa ada yang sadari telah meninggalkan dunia sekitarnya saat itu juga. komunikasi manusia menjadi lebih terbuka pada khalayak diluar namun tertutup disaat yang bersamaan pada orang disekitarnya, keluarga misalnya.
- Membakar hutan untuk menghasilkan uang, namun mengibarkan penderitaan orang lain dibaliknya, orang lain yang bukan siapa namun, keturunannya sendiri dimasa depan.
inikah
yang kita sebut intelek?
- Hidup dengan makanan cepat saji dan menyebut hal itu sebagai kebanggaan setiap harinya, yang tanpa disadari telah menimbun racun-racun yang berbahaya bagi tubuhnya sendiri dan membayar biaya mahal untuk pengobatan tersebut. sambil membunuh obat gratis yang lebih ampuh dari itu (hutan dan sumber daya alami didalamnya)
itulah
kita, manusia pada jaman sekarang.
manusia
cepat saji, yang mencintai hal-hal praktis dengan pemikiran praktis.
jangan
bangga ketika disebut sebagai makhluk intelek jika prestasi kita saat ini, di
masa depan hanya akan ditangisi oleh anak dan cucu nantinya.
percayalah
kita adalah makhluk cerdas, tapi jika kita menutup pintu dan membunuh akar
keserakahan itu.
Bijaklah
guys! tau membedakan mana kepentingan yang egois dan kepentingan yang bijaksana demi kebaikan kamu sendiri.
Sampai
detik ini manusia adalah satu-satunya makhluk yang merusak tempat tinggalnya,
hanya untuk kesenangan sesaat.
bahkan
disetiap jengkal DNAnya pun pengrusakan itu berlaku.
Comments
Post a Comment