Segala hal pasti berubah kecuali satu

Di hari ini, obat anti kanker yang biasa ku minum akhirnya tak tersisa dari botolnya, aku bukan seorang penderita kanker hanya saja obat itu dibeli oleh ayahku katanya hanya  sebagai jaga-jaga, harganya agak mahal ditambah itu juga bukan uangku jadi awalnya mau tidak mau aku harus meminumnya, takut mubasir.  Tapi… lama kelamaan meminumnya jadi kebiasaanku, bahkan pernah aku merasa bahwa obat itu takkan pernah habis  hehe selalu terasa banyak, dan untuk hari ini obat itu tersisa 1 butir saja, ada rasa sedih melihatnya, dulu rasanya obat itu takkan pernah berkurang dan untuk hari ini ku goyangkan beberapa kali botol kosongnya, begitu ringan dan kosong tak seperti biasanya. Sedikit tak menyangka bahwa hari ini adalah hari dimana obat yang berjumlah 90 butir itu habis, artinya bersamaan dengan itu juga ada 90 hari yang telah lewat, ada jutaan detik yang pernah ku habiskan dalam hidupku sampai saat ini tak terhitung oksigen yang ku hirup setiap hari, waktu terus berjalan.
 Hal yang dapat kutarik dari kejadian kecil ini adalah waktu terus berjalan dan segala hal bisa berubah tidak peduli seberapa terbiasanya kau dengan hal itu, suatu hari semua hal akan berubah. Hal yang tak terelakkan yang harus kita belajar menerimanya. Hidup memang keras, dalam menjalaninya kita akan terus belajar untuk bertahan, meski akan ada banyak air mata, akan ada banyak kepalan tangan yang kuat ketika kau menahan air matamu, kau tetap akan belajar. Itu adalah kursus kehidupan. Aku adalah seorang yang jujur saja sulit untuk melepaskan, bahkan hanya untuk obat yang biasa ku minum aku bahkan merasa kehilangan, kau bisa bayangkan dengan hal-hal lainnya dalam hidupku. Semua yang hidup ajarkan  tentu saja terasa keras, tapi hal-hal yang menyakitkan adalah sesungguhnya bagai guru yang jujur dan pelajaran terbaik. 
Waktu akan berubah karna waktu terus berpindah dari detik yang satu ke detik yang lainnya
Manusia bisa berubah
Bahkan diri kita juga pasti akan terus berubah dari waktu ke waktu.
Segala hal pasti berubah, namun kita boleh berbahagia sebab ada satu sosok yang tidak akan pernah berubah, keadaan dunia boleh selalu memburu kita untuk menangis tapi kita masih bisa datang padaNya bahkan dengan kucuran air mata dalam hati kita, sbab Dia adalah satu hal. Satu-satunya yang tidak akan pernah berubah. Setia sejak bahkan kita tidak setia, mendengar bahkan ketika kita tidak menyapa, menyayangi dalam segala rupa dan keadaaan kita, mengerti lebih dari yang paling tahu dngan keadaan kita. Mengenal kita lebih dari diri kita sendiri. Apalagi yang kita perlu? Siapa yang dapat memberi kesetiaan yang lebih dari Dia? Siapa yang bisa memberi perhatian dan cinta yang lebih dari Dia? Siapa yang dapat mengobati segala sakit dan hati yang hancur  lebih dari Dia?
Dia adalah tempat pengungsian dan kota benteng kita, apa yang Daud mazmurkan itu bukanlah sekadar kata-kata puisi penghias alkitab, tapi itu adalah suatu fakta dan terjadi dalam kehidupan kita semua setiap hari. Allah kita adalah Allah yang sama dengan Allahnya Daud. Allah kita adalah Allah yang sama yang kita baca dalam alkitab, Allah yang berjanji pada Abraham, Allah yang maju bersama Musa, Allah yang mengorbankan anak tunggalNya sendiri untuk menebus dosa kita. Allah yang sama yang mengijinkan kita menghirup nafas kehidupan detik ini.
Ada seorang filsuf berkata bahwa “ Segala hal pasti berubah kecuali perubahan itu sendiri” dia benar tapi hanya setengahnya saja, Sebab segala hal pasti berubah kecuali Tuhan kita, Dia tetap sama, dulu sekarang sampai selama-lamanya.

Setiap aku merasa sedih dan sendiri,, aku selalu teringat dan membaca satu ayat ini 
Yesaya 46 : 4 
" Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus, Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. "





Comments

Popular posts from this blog

jika kita lemah

hanya Dia

Evolusi ( Pro dan Kontra ?)