catatan malam : its ok to not be ok

entah apa ini bisa disebut catatan malam atau apa, hmm kepalaku berkata sangat lelah dan ingin segera mengakhiri aktivitas di hari ini, tapi jika aku benar bisa melakukannya, aku sudah pasti berada di negri mimpi saat ini. menghabiskan waktu dengan membuka blog pribadi sudah jadi kebiasaan bertahun-tahun haha, ini bukan sekedar aktivitas menghabiskan waktu, tapi lebih kepada aktivitas menenangkan pikiran, yeah kau tahu seorang yang hampir masuk dalam kategori antisosial ini butuh sesuatu untuk menampung segala bentangan emosi yang tertimbun. hmm terkadang aku berspekulasi dengan diriku, apakah kebiasaan seperti membaca, menulis, menyendiri pada orang-orang yang tidak suka keramaian itu adalah suatu hal yang membuat mereka menjadi seperti mereka ataukah merekalah yang menjadikan membaca dan menulis atau berbagai aktivitas yang dinikmati sendiri itu menjadi suatu pilihan dan hobby mereka. Atau opsi termudahnya adalah karna mereka tak bisa melakukan hal seru lainnya dan kemudian melakukan berbagai aktivitas menyendiri yang biasa mereka lakukan itu. hmm setidaknya kita mengenal 2 golongan kepribadian si introvert dan ekstrovert, yang biasanya melakukan ritual dengan dirinya sendiri adalah para introvert, dalam hal ini menghabiskan waktu dengan diri sendiri merupakan sebuah petualangan seru bagi para introvert, cukup jelas aku tahu itu karna aku juga salah satunya. oh ya dan rahasia terburuk para introvert adalah jangan sekali kali melibatkan mereka dalam pertemuan-pertemuan yang berpotensi menguras ruang pribadi mereka, karena mereka terlalu malas untuk berkontribusi hahaha. terlalu malas, sangat malas sesungguhnya, itu seperti penyakit yang sering kambuh tiba-tiba pada hari pertemuan, yeah they simply lazy to go outside with many people. terlalu banyak untuk para introvert, dan aku mulai mengantuk, tapi akupun tahu sama seperti biasanya hal ini hanyalah tipuan ringan, i cant sleep that easy.

maka dari itu mari membahas sesuatu, 

it's Ok to not be Ok~
tidak apa untuk tidak oke, kurang lebih seperti itulah maksudnya, hmm bukan karna aku pernah membaca buku dengan judul yang sama atau mendengar video dari seorang Trent Shelton, aku belum pernah melakukan keduanya, hanya saja terkadang dalam hidup sebagai manusia ada beberapa hal yang memang tak bisa kita ubah, baik itu mengenai hari buruk yang kita gunjing-gunjingkan sepulang kerja atau mengenai kekurangan diri kita sendiri yang kita dapati dengan mirisnya, apa saja yang kita lakukan setelahnya kalau bukan mengasihani diri atau menyalahkan situasi atau  yang paling parah adalah menyalahkan orang lain. 

pertama, mengasihani diri, dalam fase ini sebenarnya tanpa sadar kita meng-iyakan bahwa diri kita seperti dalam gambaran pikiran kita, kasihan, malangnya, dan bla bla bla...mengasihani diri hanya seperti melompat ke lubang lumpur ketika kau terkena sedikit cipratan kecil lumpur itu. sama skali tak membantu tapi malah memperparah keadaan. kau bisa kehilangan kepercayaan diri atau mungkin berpikir kau tak bisa apa-apa. bukan hanya meloncat kedalam lumpur, tapi jatuh ke jurang terdalam, semakin dalam kau jatuh maka semakin sulit juga bagimu untuk bangkit. mengasihani diri memakan banyak waktu, disaat yang sama kau semakin tenggelam dalam lubang lumpur yang sebenarnya tidak ada in the firstplace.

kedua, menyalahkan situasi, jika yang salah adalah situasi lalu kenapa dirimu masuk dan terbawa didalamnya? mengapa hal itu bisa mempengaruhi dirimu begitu dalam?  
menyalahkan situasi atau orang lain takkan menarikmu dari hari burukmu, menyalahkan situasi dan orang lain takkan bisa memperbaiki kekurangan yang kau temui didalam dirimu. 

tapi, apa yang sakit dari semuanya? cobalah bertanya pada dirimu sendiri...
sumber sakit itu, ada pada diri kita sendiri, jadi bukannya memperparah sakitnya dengan meng-iyakan bahwa kita memang seburuk itu. tapi bertanya dan mencari jawaban sesungguhnya, ketika kau menemukan jawabannya dengan air mata yang tiba-tiba jatuh dari matamu atau dengan amarah di hatimu, kita harus kemudian memahami bahwa kita hanyalah manusia biasa, kita hidup dan terus belajar dengan proses trial dan error.  jika menemukan hal yang sakit didalam hari-hari kita sebenarnya itu adalah hal biasa yang memang harus kita alami, bayangkan saja jika kita tak pernah merasakan sakit dari mencoba maka sampai saat ini kita pasti tidak tahu caranya melangkah, coba tanyakan pada kedua orang tuamu berapa kali usahamu berdiri dan terjatuh hingga kau menjadi seperti sekarang ini. sudah terprogram dari sejak kita lahir, bahwa hidup adalah rangkaian pembelajaran yang terus menerus sepanjang hayat.

jangan menyalahkan siapapun termasuk dirimu sendiri, karena hal-hal seperti itu takkan mengubah apapun. kita hanya perlu belajar untuk menerima apa yang terjadi dengan lapang dada, menerima hal itu sebagai pelajaran dan hal biasa yang hidup suguhkan untuk membuat kita menjadi lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya.

its Ok to not be Ok...

karena dalam keadaan tidak okelah kita menemui banyak pelajaran, dalam keadaan tidak okelah kita jadi tahu siapa yang paling peduli pada kita, dalam keadaan tidak okelah kita menjadi orang yang rajin bersyukur karna dengan keadaan tidak okelah kita menjadi sadar akan berbagai Anugerah yang kita miliki dan dapati dalam hidup ini, dalam keadaan tidak okelah kita jadi tahu apa yang paling berharga dalam hidup ini. dalam keadaan tidak okelah kita jadi lebih mengenal apa yang terpenting dalam hidup ini.
bagiku dalam keadaan tidak okelah aku jadi mengenal seseorang yang paling penting dalam hidup ini.
Dialah yang paling peduli pada kita, apa yang kita pikir, ingin, dan butuhkan
Dialah si pemberi anugerah di hidup kita
Dialah yang paling berharga dari semuanya...
Bapa, Tuhan dan Allah kita. :)

its Ok to not be Ok :)

#have a good night
#Tuhan memberkati kita semua


Comments

Popular posts from this blog

Galaksi

thats my brain said to my heart