Natal itu harusnya....


Tinggal menghitung hari lagi tak terasa kita sudah mendekati penghujung  tahun 2013, dan akan  memasuki bulan desember bulan yang penuh sukacita bagi umat Kristiani sedunia, menyambut hari natal kelahiran Tuhan Yesus Kristus.  Namun sering sekali timbul pertanyaan apa makna dari natal yang sebernanya? Natal adalah hari kelahiran Tuhan Yesus.  Tidak serinci demikian, natal dikatakan hari kelahiran Tuhan kita. Karena  hari kelahiran Tuhan Yesus yang sebernanya bukan tepat pada tanggal 25 desember seperti yang saat ini kita rayakan bersama.  Lantas apakah karena alasan tersebut juga kita tak harus merayakan hari itu? Permasalahan yang terlihat sekarang ini dan mungkin sudah membudaya bagi kita umat Kristen ialah kita merayakan natal seringkali bukan dengan maknanya yang sebernanya. Natal disaat ini hanya menjadi pesta diakhir tahun. Semua orang bersuka ria dan bersuka cita, tanpa memahami apa sebernanya hal terpenting dari hari natal, kenyataan yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam lingkungan keluarga kita sendiri. Apa yang terjadi ketika menyambut hari natal? Mendekor seluruh isi rumah, berburu baju baru dan banyak hal lain yang tentu kita semua sudah tahu. 
Apa yang kita lakukan sekarang ini, hanyalah sekedar simbolisasi dilanjutkan sukacita yang salah. semua orang berbuat dan merayakan bukan untuk menyambut keahiran Yesus. Natal adalah hari dimana kita  mengucap syukur akan kasih Allah Bapa yang begitu besar akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan PutraNya untuk menebus segala dosa-dosa kita (dlm Yoh 3 :16-17).  Ini artinya natal adalah hari yang penuh dengan kasih. Tidak perduli hari kelahiran Tuhan Yesus kita yang sebernanya tepatnya di tanggal berapa atau bulan apa? kita harus mensyukuri segala kasihNya. Bagaimana kita mensyukuri segala cinta kasih Bapa? Yaitu dengan membalas segala kasih yang telah ia beri pada kita. Tidak hanya dengan sekedar percaya dan beribadah mengenang kelahiran Tuhan Yesus. Bagikan kasihNya  pada dunia ini. Sebab Allah Bapapun tlah mengorbankan putra tunggalNya bagi kita. 
 Apa yang bisa kita lakukan? Ya, dengan berkorban bagi dunia ini, membagi segala kasih dari Tuhan kita yang tlah Ia beri. Saling berbagi diantara sesama kita. Memberi kepada yang berkekurangan, membantu yang membutuhkan uluran tangan kita. Bukannya malah saling pamer, datang ke gereja pamer baju baru, seringkali dengan hal-hal yang seperti itu kita telah menikmati sukacita yang salah.  Tuhan tidak melihat hal itu, apa yang dia lihat adalah hati kita yang mau tulus dan mengucap syukur padaNya.
 Natal harus dimaknai sebagai hari untuk mengucap syukur atas segala cinta Bapa bagi dunia ini, menyambut Yesus buah dari kasih Bapa pada kita semua dan membalas cintaNya.

Comments

Popular posts from this blog

Galaksi

thats my brain said to my heart