cerita tanpa akhir



Sebuah cerita tanpa akhir...

Dikala mentari mulai beristirahat diganti bayang malam, sinarnya memancarkan lukisan indah dilangit sore, sebuah pemandangan eksotis ditepi pantai yang indah. Kemilau oranye mengedar memecah disekeliling pantai seakan mengatakan sampai jumpa pada setiap insan dibumi. Ya inilah yang disebut pemandangan sunset yang indah, aku terduduk manis dipasir pantai, memeluk lututku menerawang ke ujung horizon menepis siluet seseorang yang berdiri beberapa meter didepan sana. Dia orang itu, menatap lembut seorang gadis ceria tak jauh beberapa kaki disampingnya. Gadis itu menari mengikuti irama ombak dilaut, bermusikan suara angin dipantai yang merdu, entah apa yang ia pikirkan. Entah dimana senyum itu berlabu.
Akupun tersenyum untuk diriku sendiri, menghibur hati yang tak terelakkan untuk melihat Dia bahagia disampingnya. Angin terus menerpa mengguyur kerisauan hati ini, mengikis setiap sisi hati yang beku, menahan air mata.
Aku berlari, terus berlari mencari tempat untuk membiarkan air mata ini berlomba jatuh, terjebak dihutan belantara hatiku menggenggam tajamnya duri cinta yang kurasakan. Ku tunggu hujan untuk datang menghiburku, tapi tak setetespun jatuh. Kutatap langit dan langit biru cerah indah  itulah yang menyapaku, ia tersenyum ketenangan dan kedamaiannya membuatku serasa ingin tenggelam didalamnya. Tapi sekali lagi, indahnya langit biru itupun menngingatkanku pada dirinya. Seperti langit dia terlihat, namun takkan pernah bisa kuraih. Walaupun aku tlah tenggelam dalam pesonanya.
Pagi datang. matahari bersinar kembali, sejuknya angin pagi berhembus lagi, memecah keheningan hati yang tersudut. Alam bernyanyi membunyikan lonceng-lonceng diawal keseharian ini. Ku termenung melamuni pikiranku yang jauh dibawa pergi, seandainya kubisa lari berdiri didepan jurang terjal dan membuang semua ketidakpastian ini dan kemudian berteriak sekeras-kerasnya, tapi hatiku tlah lelah berteriak. Berteriak untuk menghentikan segala mimpi tak pasti, mendobrak segala kejujuran akan kenyataan.
Apakah dia mencintaiku?
Dan kemudian ku tersadar.., itu sebernanya adalah hal yang tak penting bagiku.
Pagi dimulai dan kehidupan dimulai kembali, jika langit biru itupun cerah. Apa masalahnya? Jika matahari bisa membuatnya begitu cemerlang akupun tak punya alasan untuk tak tersenyum. Walau kadang awan begitu menyebalkan karna menghalangi pandanganku, akupun harus bersyukur karna awan bisa menemani dan menghiburnya.
Jika kemudian hati ini akan dilanda musim dingin yang panjang. Jika hatiku kemudian berubah menjadi balok es yang keras. Biarkan itu membekukan segalanya, membekukan rasa cinta yang akan tersimpan selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Galaksi

thats my brain said to my heart