AQ (ADVERSITY QUOTIENT)


AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
Kecerdasan dalam menghadapi masalah

Selain Edison, kita mengenal Steve Jobs (Apple Computer, Pixar Studios), Bill Gates(Microsoft) dan sederet nama lainnya. Dalam konteks Indonesia, saya pernah berbincang-bincang dengan Kafi Kurnia, salah seorang konsultan pemasaran terbaik Indonesia. Dia mata Kafi, salah seorang pengusaha Indonesia yang memiliki AQ tertinggi adalah Ny. Meneer, yang perusahaan jamunya terus tumbuh di berbagai zaman Indonesia sejak zaman Belanda. Di zaman modern, saya pribadi menganggap Rusdi Kirana, yang berhasil membuat standar baru dalam industri penerbangan,sebagai salah seorang yang memiliki AQ tinggi.         

Apakah adversity quotient (AQ) itu ? Menurut Stoltz, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. “AQ merupakan faktor yang dapat menentukan bagaimana, jadi atau tidaknya, serta sejauh mana sikap, kemampuan dan kinerja Anda terwujud di dunia,” tulis Stoltz. Pendek kata, orang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya lebih rendah. Untuk memberikan gambaran, Stoltz meminjam terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian : quitter (yang menyerah), camper (berkemah di tengah perjalanan), dan climber (pendaki yang mencapai puncak). Para quitter adalah para pekerja yang sekadar untuk bertahan hidup. Para camper labih baik, karena biasanya mereka berani melakukan pekerjaan yang beresiko, tetapi tetap mengambil resiko yang terukur dan aman. Adapun para climber, yakni mereka yang dengan segala keberaniannya menghadapi masalah

Adversity Qountient adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup resiko, akan menuntaskan pekerjaannya. Dalam konteks ini, para climber dianggap memiliki AQ tinggi. Dengan kata lain, AQ membedakan antara para climber, camper dan quitter. Para climber inilah yang berhasil menggerakkan perekonomian.Paul G. Stoltz, merinci AQ berdasarkan penelitiannya :
a. AQ Tingkat “Quitters” (Orang-orang yang Berhenti)
Tingkatan AQ paling rendah yakni orang yang langsung menyerah ketika
menghadapi kesulitan hidup. Orang yang tidak berikhtiar dan hanya berkeluh
kesah menghadapi penderitaan kemiskinan dan lain-lain.
b. AQ Tingkat “Campers” (Orang yang Berkemah)
Campers adalah AQ tingkat bawah.
Awalnya giat mendaki / berusaha menghadapi kesulitan hidup, ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakhiri pendakian atau usahanya. Contoh : orang yang sudah merasa cukup dengan menjadi sarjana, merasa sukses bila memiliki jabatan dan materi.
c. AQ Tingkat “Climbers” (Orang yang Mendaki)
Climbers adalah pendaki sejati. Orang yang seumur hidup mendaki mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia dan akhirat.
Rentang AQ meliputi tiga (3) golongan :
1. AQ rendah (0-50)
2. AQ sedang (95-134)
3. AQ tinggi (166-200)
Kabar baik kita semua adalah bawah AQ ternyata bukan sekadar anugerah yang bersifat diberikan. AQ ternyata bisa dipelajari. Dengan latihan-latihan tertentu, setiap orang bisa diberi pelatihan untuk meningkatkan level AQ-nya. Di banyak perusahaan yang dilatihnya, Stoltz berhasil melihat peningkatan kinerja – dalam berbagai ukuran – para karyawannya.
Di sebuah perusahaan farmasi multinasional, Stoltz mendapatkan fakta bahwa peningkatan AQ para karyawan, membuat perusahaan lebih mudah melakukan perubahan strategis. Padahal kita semua mafhum, banyak perubahan strategis yang mahal biayanya karena resistensi para karyawannya.

Dunia kerja adalah dunia yang penuh dengan tantangan dan rintangan, karenanya
sanggupkah kita menjalaninya ? sebagai pelaksana profesi yang ingin menjadi
seorang yang profesional hendalah menetapkan dihati bahwa “Saya adalah pendaki
sejati, yang akan mengarungi semua tantangan dan rintangan yang ada”.
Namun satu hal yang perlu kita yakini bersama bahwa tidak ada manusia yang
sempurna, tidak ada jalan yang lurus mulus. Setiap individu mempunyai kelebihan
dan kekurangan dalam dirinya. Hambatan dan peluang akan ditemui dalam mencapai
cita-cita masa depan. Analisis SWOT merupakan suatu teknik yang dapat digunakan
untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/karier.
“S” Strenght (Kekuatan), adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita / karier.
“W” Weakness (Kelemahan), adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri
dan kurang mendukung cita-cita/ karier.
“O” Opportunity, (Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjang
keberhasilan cita-cita/karier.
“T” Traits (Ancaman), adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana cita-
cita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan Zero Mind Proces; melepas belenggu
mental, maka emosi terkendali, akal/logika berpikir terjadi ketenangan batin, berserah
diri kepada Tuhan. Maka potensi energi dan nilai spiritual muncul dan bangkit,
tercipta dalam bentuk aplikasi nyata.


Ø  Bagaimana menghadapi masalah
Bukan apa yang terjadi pada Anda yang penting, adalah bagaimana Anda bereaksi terhadap apa yang terjadi pada Anda, terutama ketika Anda dihadapkan dengan masalah tak terduga.Berikut adalah beberapa pengamatan kita telah mendapatkan dari bekerja dengan orang-orang sukses selama bertahun-tahun.
Melihat ke arah mana Anda inginkan.. Apa pun menantang Anda wajah, fokus pada masa depan bukan pada masa lalu. Alih-alih khawatir tentang siapa melakukan apa dan siapa yang harus disalahkan, fokus di mana Anda ingin berada dan apa yang ingin Anda lakukan. Dapatkan gambaran mental yang jelas tentang hasil yang ideal sukses Anda, dan kemudian mengambil tindakan apapun yang Anda bisa untuk mulai bergerak ke arah ituDapatkan pikiran Anda, pikiran Anda, dan citra mental Anda pada masa depan.
. Pikirkan Tentang Solusi. Ketika Anda menghadapi kesulitan, fokus pada kemungkinan solusi bukan pada masalahBerpikir dan berbicara tentang solusi ideal untuk halangan atau kemunduran, bukan membuang-buang waktu dan mengulangi merenungkan masalah.. Solusi secara inheren positif, sedangkan masalah secara inheren negatif.. Instan yang Anda mulai berpikir dalam hal solusi, Anda menjadi positif dan konstruktif.
. Diperhatikan yang Baik, bahkan jika itu pelajaran yang dapat dipetik.. Ini mungkin satu sulit tetapi mencari sesuatu yang baik tersembunyi di dalam setiap kesulitan atau tantangan. Melihat ke arah apa yang Anda dapat belajar dan melakukan dalam waktu yang berbeda berikutnya Memahami bahwa apa pun situasi yang Anda hadapi saat ini adalah persis situasi yang tepat Anda perlu akhirnya menjadi sukses.. Gunakan untuk membantu Anda berkembang dan bertumbuh Kita sering belajar lebih melalui kesalahan dari yang kita lakukan dengan keberhasilan kami, mengetahui bahwa, merangkul situasi sebagai kesempatan untuk belajar bukan suatu situasi untuk rel terhadap.
Memiliki gelas penuh setengah.Sikap Mental Positif sangat diperlukan untuk keberhasilan Anda Anda dapat sebagai positif yang Anda inginkan jika Anda hanya akan berpikir tentang masa depan, fokus pada solusi dan mencari kebaikan. Jika Anda melakukan apa yang orang sukses lain lakukan, jika Anda menggunakan pikiran Anda untuk melakukan kontrol mental atas situasi, Anda akan sangat positif dan ceria dari waktu. Dan Anda akan menuai keuntungan yang dinikmati oleh semua orang sukses.
Berikut adalah tiga langkah yang dapat diambil segera untuk menempatkan ide-ide ke dalam tindakan;
Pertama, menjadi berorientasi solusi dengan setiap kesulitan yang Anda hadapi Biasakan mencari jawaban atas pertanyaan Anda, solusi untuk masalah Anda.
Kedua, mencari pelajaran berharga dalam setiap kesulitan. Buatlah daftar dari setiap ide atau wawasan yang Anda dapat memperoleh dari setiap kemunduran atau kesulitan.
Ketiga, pikirkan di atas kertas. Luangkan waktu untuk menuliskan setiap detail dari masalah, dan kemudian mengambil langkah berikutnya yang paling logis untuk menyelesaikannya.


Comments

Popular posts from this blog

Galaksi

thats my brain said to my heart