On Flash back



Winter : part  (uang)

Kelabu, hampa apakah rasa yang menggendor kaku dalam dadaku? Dihari itu, hari dimana aku tahu hujan berteman denganku hari dimana langit menangis bersamaku hari dimana aku harus mengecup rasa pahitnya tantangan kehidupan. Semua tersimpan dalam memori diamku. Hari dimana matahari kehidupanku meredup! Tapi dari semua hal yang terjadi aku tau Tuhan tetap adil pada umatnya manusia,meskipun dunia sangatlah kejam mendidik kami.  

Uang adalah kertas yang paling aku benci didunia ini,persis di masa mudaku, cara bagaimana ia menghancurkan kehidupan kami dan sebagian besar manusia.  Apakah uang adalah iblis? Namun sayang jawabannya adalah bukan!  Manusia sendirilah iblis serakah yang melupakan fungsi uang itu sebernanya...rasa sakit karena ancaman sebuah kertas yang merupakan tameng dari keserahkahan kita sendiri.   

Disinilah aku dan ibuku di hari mendekati pengumuman kelulusanku dari sma, sebuah rumah bercat kuning tak terlalu luas namun juga keliru jika dibilang sederhana  setelah melihat dekornya dari luar saja tentu penghuni rumah ini pasti orang berada,lebih dari sedrhana mungkin. Tidak lupa dengan satu mobil yang terparkir jelas dihalaman depan rumah itu. Kami menunggu seorang wanita setengah baya sekitaran berusia seperti ibuku, badannya yang super wow kata lainnya gemuk,mungkin kurang berdiet. Apa tujuan kami kesana adalah masalah yang lukanya sulit dilupakan hingga kini, singkatnya ibuku sedang terlibat dalam masalah hutang piutang malangnya kita tau sekali terjerat sulit untuk dilepas, yah akupun sudah lupa bagaimana membayangkan bagaimana sedihnya aku dan begitu mudahnya air mata keluar darri mataku begitu saja bahkan dalam perjalanan kami pulang kerumah. Kenapa itu terjadi pada saat kelulusanku? Pertanyaan sebernanya sejak kapan interaksi bodoh itu berlangsung?

Hari kelabupun datang hari dimana akhirnya kita tahu rencana manusia hanyalah sebuah rencana hinggah rencana Tuhan terlaksanakan.  Hari yang kelabu sekelabu hati kami,3 hari setelah pengemumuman kelulusanku,sebuah lubang besar menganga dihatiku, langitpun tak kunjung berhenti menunjukan simpatinya pada kami. Rumah, dana simpanan untuk kuliahku dan berbagai hutang lain terbongkar habis atas pengakuan ibuku, rumah sudah kami jual uangnya bahkan sebagian telah disisipkan untuk kuliahku nanti, dan apakah yang terjadi? Semuanya hilang. Hilang bagaikan disapu angin pergi, matahari kehidupanku meredup. Keluargakupun hampir tak terselamatkan, tapi Tuhan mempunyai rencananya sendiri dalam hidup kami. Orang tuaku tetap bersikeras untuk menguliahkan aku meski keadaan sangat tak memungkinkan, hitung hari-hari yang tlah berlalu tanpa ancaman dari mereka? Apakah manusia punya hati? pertanyaan itu terus terngiang ditelingaku, tapi orangtuaku tetap berusaha menguliahkanku, meski option sejak smp untuk kuliah di keperawatan telah kulepas, matahari sumber kehidupanku terus berusaha bersinar cerah ditengah badai yang menerpanya.....dibadai musim dingin hidupku.

Yeah lewat semua kejadian inilah aku sadar betapa manusia sangatlah rapuh akan semua masalah yang menerpa kehidupan mereka walau disisi lain masalah itulah yang menggerakan dunia mereka untuk tetap terus bewarna tak di tinggalkan sang waktu yang terus berjalan. Semua hal ini lantas membuatku tersadar betapa mirip nasib setiap orang, semuanya memiliki kesusahannya sendiri, karena Tuhan itu adil, kita tak boleh menganggab seseorang lebih bahagia atau menderita dari kita karena Tuhan memberikan segalanya pada porsi yang sama tak berlebih dan tak kurang. Waktu terus terlewat badai-badai kecil dan besar terus datang menghadang telak disaat kami melangkah, hingga hal itu menjadi konsumsi ringanku dirumah, dan walau merasa terganggu, hanya ada satu option untuk itu, tetap bersabar. Kadang sebernanya sakitnya hati jika ditekan seseorang tidak berarti dibanding beban seseorang itu hingga menekan kita, dengan kata lain seseorang menderita atas perbuatan kita(?). tidak sedikit orang datang kerumah kami untuk menagih berbagai tagihan hutang pada ibu,baik itu jumlahnya besar dan kecil, penderitaan selalu sama dimana-mana, menyakitkan. Tak pernah terpikirkan hidupku bisa berkembang seperti ini,masih jelas dalam ingatanku betapa aku sangat membenci mereka, mereka para lintah darat yang mencari untung atas penderitaan orang lain, namun aku sadar kebencian ku itu kalah oleh rasa takutku pada Tuhan karena Dia melihat dan adil kepada semuanya, aku tau Tuhan juga melihat mereka.

Hal ini kujadikan pembelajaran bagus untuk masa depanku nanti, uang bukan segalanya! Tapi Tuhan tidak pernah berhenti mengabaikan mereka yang lebih mengenal uang dibanding DIA. DIA akan tetap membuat kita semua belajar, setidaknya tlah kudapat pembelajaran itu di waktu tepat kelulusan sma ku. Yeah seiring berjalannya waktu musimpun akan berganti, begitu juga dengan masa  smaku. 

Masa musim dingin itupun berlalu dan berganti dengan musim semi, musim yang memulai awal yang baru. Walaupun dinginnya musim dingin takkan pernah terlupakan dan akan selalu ku rindukan.



Spring part : (ospek)

Suasana yang begitu semrawut, ruangan yang boleh dikatakan sempit hanya karena dipenuhi oleh ratusan calon mahasiswa yang mengikuti pra-ospek dan kekurangan O2 itulah yang kami rasakan , penjelasan dari para panitia pun mau tidak mau lewat begitu saja terbawa suasana yang begitu diharuskan tidak nyaman duduk beralaskan lantai. Kuperhatikan sekelilingku baru nyata kusadari aku duduk dibarisan belakang sendiri tak sendiri dalam arti sebernanya, disekelilingku  dipenuhi laki-laki seumuran denganku lebih tepatnya dibelakangku, karena kami membentuk barisan untuk tiap jurusan. Ya, bicara soal jurusan aku memilih jurusan biologi salah satu pelajaran yang kusenangi bukan sukai, arah kepalaku tak sengaja membawa mataku bertemu mata lain yang menghadap ke arahku, dia orang itu tersenyum pada seseorang yang mungkin disekelilingku.
Hari pra-ospek pertamapun, berakhir segera dengan kelegaan bagi para calon mahasiswa walaupun kenyataannya PR untuk hari kedua juga sangat diluar batas perkiraan.

Pra-ospek hari keduapun dimulai, dari sini mulai tampaklah bayangan ospek nanti seperti apa, topi kerucut yang harus berwarna hijau (sesuai warna setiap jurusan) , rambut di ikat 2 serta papan nama berisi foto bersama senior dan dosen disetiap sisinya, dan hal-hal itu pasti bertambah seiring dengan jalannya ospek. Yeah...hari inipun kucoba lewati dengan sabar walau belum semenakutkan bayanganku tentang ospek itu. 

Pra-ospek hari ketiga,,ruangan itu lagi dan kali ini tak cukup untuk menampung kami, beberapa dari kami termasuk aku pada akhirnya duduk berjejer diluar ruangan tersebut menanti dengan sabar pemberian materi berupa lagu-lagu yang nanti dipakai waktu ospek meskipun terasa tak adil bagi kami...memang tak adil, hingga selanjutnya kami dipindahkan disalah satu ruangan yang cukup menampung kami semua mungkin beberapa senior(atau seseorang) memang  tak setuju juga dengan keadaan tersebut hehehe pembelaan yang secara tidak langsung membuatku merasa dibela haha

Ospek hari pertamapun datang, ini adalah hari pembukaan Probinas, seluruh Fakultas dari Universitas ini berkumpul dalam satu gedung besar. Fakultas kami, MIPA merupakan fakultas ketiga dengan jumlah terbanyak ditahun ini. Dan sebagai hadiahnya Fakultas yang mendapat peringkat 1,2 dan 3 ditempatkan duduk ditengah gedung olaraga tersebut beralaskan lantai mengikuti pengalaman 1-2 hari sebelumnya, sangat menyebalkan hahaha sementara disisi lain 4 fakultas lain yang tersisa mendapat tempat duduk semestinya dari gedung tersebut (hahaha karena jumlah mereka tak sebanyak 3 fakultas ini, kasian-kasian xDD)

Tiba waktu pembantaian dan MIPA memang merupakan anak-anak pintar yang baik dan manis menonton perang antar fakultas waktu Talent Show ataupun rekreasi, kamipun acapkali dibantai terutama dari Fakultas Olaraga, lirik lagunya : FMIPA siswa bermutu, siswa bermuka tua.....

Yeah tak ada perlawanan sama sekali untuk hal-hal tersebut, Fakultas kami sepertinya kurang persiapan untuk pengeboman ini.  Senada dengan hal itu para seniorpun yang entah merasa gagal atau apa, penuh  seakan berbaris untuk melindungi kami (hihihi). Mataku tertuju pada satu orang, dia dan punggungnya bersama almamater itu mengingatkan aku pada 2 orang yang sama di 2 hari sebelumnya..

Acara hari inipun, selesai para calon mahasiswa dari setiap Fakultas berhamburan lalu lalang digedung tersebut terkecuali fakultas MIPA tentunya...
Kami disuruh berbaris seperti kemarin-kemarin dan menunggu persiapan  serta pr pr untuk hari besok yang sudah bisa ditebak sangat keras,, barisan dibuat sesuai kelompok yang tebentuk pada waktu hari praospek kedua, setiap kelompok mempunyai 1 mentor pembimbing.

Tak terduga, seseorang yang begitu penasaran ingin kulihat ternyata adalah mentor dikelompok kami, persiapan dan pra ospek keduapun tak terkirakan parahnya..hahaha masih harus memakai topi kerucut hijau, tas elegan dari tas plastik merah besar, 18 ikat rambut untuk gadis, celana yang dipakai terbalik, ikat pinggang keren dari tali plastik tidak lupa digandengkan dengan 1 kaleng susu kosong berisi 5 butir kelereng, beserta 5 ekor cacing tanah tidak seru kalo tanpa compeng yang harus berwarna hijau pula :D Ah hampir lupa , diatas topi kerucut tersebut harus ditambah 2 balon hijau juga, hahaha...repotkah?? kepalaku nyaris kacau memikirkan semua hal tersebut, tapi hatiku lain juga hehe
TO BE CONTINUED  -_-

## terus terang saja, saat ini mungkin aku tak dapat melanjutkannya, cerita mengenai hari-hari bunga bermekaran dalam duniaku setelah musim dingin yang membekukan hatiku yang rapuh ini. Part musim semi ini bercerita mengenai aku yang polos yang akhirnya menikmati dunia baruku sebagai mahasiswa, hari-hari yang begitu meninggalkan kesan, pra ospek dan ospek yang begitu seruuu yang takkan pernah kulupakan (^-^) dimana aku mendapatkan senyumku kembali setelah lama menangis dengan permasalahan keluarga kami. Jatuh cinta untuk pertama kali pada seorang senior hihihihi rasanya seperti ribuan bunga yang mekar dan merekah dalam hatiku, yeah jatuh cinta yang lebih mendekati mengidolakan, hmm atau kita sebut saja ini first love ? aku tak pernah mengalami perasaan seperti itu semasa sekolah dulu. Dan setidaknya karna hari-hari itu aku bisa melewati semuanya dengan senyum dan semangat :D. itulah musim semiku. Musim yang takkan pernah kulupakan, keseruannya mendekap erat dalam hatiku, masa-masa pengenalan kampus dan awal perkuliahan :D hahaha.



Summer part : (friends)

Pagi yang cerah merasakan bagaimana panasnya matahari menyentuh kulit lembutmu, jangan lupakan bagaimana harum rerumputan diluar sangat serasi ditambah suara riangnya para burung saling berlomba....... begitulah pagi hariku dimulai, langkah demi langkah ku tapaki berjalan seiring semangat akan masa depan memacuku ke kampus, lebih tepatnya kampus dengan subjek kesukaanku yaitu jurusan biologi. Masih terpaku di memoriku bagaimana masa kelas 3 sdku ku habiskan dengan salahsatu pelajaran favoritku ini, sebagai calon guru kunci seseorang menyukai sebuah subjek pelajaran disekolah bahkan pelajaran terkillerpun itu dimulai pada masa termudanya atau masa sd, jika seorang anak menyukai sebuah subjek sejak sd, tak diragukan lagi itu akan menjadi subjek favoritnya hanya saja jangan salahkan seorang guru jika banyak yang membenci pelajaran killer ya kau tahu itu hehehe termasuk aku juga sih,hhahhaha bapak jack begitu sapaannya guru matematikaku waktu sd dulu,dan merupakan guru terkiller kami dulu, tapi dia baik saat perpisahan dia tersenyum padaku sambil mengucapkan selamat tinggal, sejahat-jahatnya seorang guru mereka hanya menginginkan yang terbaik bagi muridnya. Hmm sejak kapan aku  mendapat ide kata-kata itu? Mungkin karena pekerjaanku jika aku lulus dari kuliahku. Tidak susah untuk mencapai kampus yang jaraknya bahkan tidak lebih 300 m dari kostku, tampak beberapa temanku dikelas kami, setidaknya untuk pagi ini di MK stuktur hewan, jurusanku tersayang tidak mengenal kelas tetap karena semua mahasiswa berhak untuk semua ruang belajar yang ada. Akhirnya aku bergabung dengan mereka, yang sibuk dengan urusan paginya bisa ditebak apa itu, setelah menyapa mereka semua aku menyapa salah satu teman grup ku yah..secarah harafiah teman geng ku, untuk menanyakan 4 temanku yang lain,masih merupakan teman grup kami juga. Samar-samar  tersiar kenangan beberapa waktu lalu waktu kami berempat datang ke kampus bersama-sama karena identitas kami berempat yang merupakan teman sekost. Yah dan itu tetaplah masa lalu karena sekarang kami bahkan tidak sekost lagi, aneh rasanya bagaimana dulu sejak pertama menginjakkan kaki di kampus ini dan sejak merasakan rasanya menjadi anak kuliah dengan tumpukan tugas yang tak habis-habisnya Kami habiskan di kost tersebut, hingga waktu meragukannya dan sekarang kami terpisah. Pahit untukku mengakui keberadaanku dikostku yang sekarang, orang pendiam penyendiri sepertiku ini yang selalu membuat senior di kost ku sebal karena tak pernah keluar kamar dan sekarang mengaku sangat bosan pada diri sendiri yang notabene orang yang membosankan, haa....aku bahkan tak mengenal satupuun orang di kost baruku ini parahnya egoku untuk tetap dengan  sifat lamaku, tahu rasanya seperti tidak ada? Mungkin itulah keahlianku.berat sekali namun sekali lagi waktu membuatku terbiasa dengan sifat rentanku itu. Hari itupun kulewati seperti biasanya walau kini keinginan terbesar ku adalah menghabiskan waktu di kampus selama yang kubisa....jika membayangkan betapa membosankanya hidupku dikostku yang sekarang.

 Summer part(teacher)

Beberapa bulan lewat dan akhirnya aku menyadari perasaanku pada seorang dozen muda, mengingat aku hanyalah seorang gadis biasa itu normal bukan? Walau dalam sejarah hidupku aku tak pernah menyukai guruku sendiri, banyak yang kuanggap orang tua juga kakak laki-laki yang aku tak pernah punya even it just a cousin. Dozen yang kuanggap kakak itu merupakan salahsatu guru terbaik sepanjang hidupku memang tidak banyak guru yang suka padaku ataupun akrab denganku mengingat sifat pendiam dan penyendiriku, sejak smp aku merasakan sifat polos dan bodohku ini menyebabkan banyak yang membenciku termasuk keluarga ku sendiri, aku terasing dari keluarga bahkan kebanyakan pengajar terlihat sentimen padaku. Untunglah di semester 1 seorang dozen lebih tepatnya asistan dozen yang sebernanya bisa dibilang masih senior kami, membuat semangatku membara ia bercita-cita menjadi guru yang baik dan kurasa ia tlah berhasil setidaknya dari sudut pandangku, terimah kasih padanya ia juga ku anggap seperti kakakku ya....walaupun ia takkan pernah tahu itu. Back to the reality, dozen baru ini jelas berbeda karena aku benar-benar merasa suka padanya, dan kuharap perasaan ini hanya sampai mengagumi saja dan tidak lebih. memang tidak mudah  menghilangkan jerat rasa suka pada dozen mu yang muda baik pintar dan lumayan tampan( i’ve been crazy to write this!!!!)tapi jangan salah, hal semacam inipun sebernanya adalah penambah motivasiku tuk belajar bukan? Cara bagaimana kau tenggelam ketika menatap senyum dan tawanya itu hal yang paling kusukai darinya, tawanya dan senyumnya walau bukan untukku caranya mengajar dan hal kecil lainnya hmm dan aku tetap berlindung bahwa itu pemicu motivasiku untuk belajar haha, sebagai mahasiswa tentu aku harus tahu diri bukan? Kulupakan perasaanku dan menganggapnya sebagai  kekaguman itu saja sudah cukup walau dalam hati kecil ini berharap 1 saja senyum atau tawanya diperuntukkan untukku, itupun lancang menurutku hahaha....


## yeah begitulah musim panasku, dimusim ini aku sangat bersyukur pada Tuhan dibalik segala kekuranganku dia menganugrahiku dengan sahabat-sahabat yang baik, yang menjadi malaikat malaikat tanpa sayap dalam hidupku ^^), really thanks to you all~ Love uuuu all~
Oh yaa…terima kasih juga pada seseorang :D semangat musim panasku hehehe ^^) hingga saat ini musim panas itu masih bersinar dalam hatiku :)



Auntum part

Di semester ini entahlah ada apa denganku apakah hasratku yang begitu besar ingin dihargai atau aku memang tidak pernah di perdulikan? Rasanya tak diperdulikan sangat sakit,,,berkali-kali aku tak diperdulikan oleh dozen,,bahkan oleh dozen yang kukira dulu mendukungku apakah aku berbuat salah padanya mungkin itu dimulai dari suatu kesalapahaman ..... tapi sebagai murid apakah aku diajarkan dengan sengaja untuk tidak di perdulikan? Selayak itukah aku dibenci oleh mereka? Memang benar ini adalah musim gugurku... tak ada satupun dari mereka yang mampu membangkitkan semangat belajarku seperti sebelumnya...apakah aku seburuk itu hingga layak dibenci? Aku bertaruh tak ada orang di dunia ini yang pernah merasakan paranoid sperti yang aku rasakan ini walau memang benar adanya itu... haa.. aku pernah merasakan sakit ini, sakit yang mampu memebuat air mataku tak kerasan bertahan dan selalu keluar.,pandangan benci semua orang itu tak mampu ku bendung lagi, apa yang bisa kulakukan menangis pun aku sulit! Adakah yang bisa melihat ada apa dengan diriku? Hingga mereka membenciku begitu mudah? Kenapa aku tak pernah merasakan keadilan yang sebernamya? Selalu terlihat tidak diperdulikan! Kujalani hari disemester 4 dengan rasa tertekan setip harinya. Bisakah setidaknya guru membenci muridnya dan tidak menunjukan hal itu secara langsung? 

Aku tahu memang ada yang salah dengan diriku ini...aku hanyalah siswa pendiam dan pemalu yang tidak ingin dibenci,sekuat apapun kukeluarkan senyumku disaat sulit agar mereka tidak membenciku tapi kenyataan mengatakan hal yang sebaliknya..dozenku malah membenciku..penafsiran yang benar dan yang salah itu memang sulit! Kukira dengan tersenyum mereka tak akan marah tapi dengan senyumku di membenciku... dengan pendapatku mereka tidak menghargaiku...terbesit aku ingin sekali mendapatkan kepercayaan satu orang itu,nasib bodoh diriku yang selalu mengecewakan orang. Dari semua ini kenyataan yang paling menyakitkan adalah kau tak dapat menyalahkan orang lain selain dirimu sendiri. Aku lelah memebenci diriku,aku lelah menyesal! Apa yang telah terjadi biarlah terjadi, namun akupun gagal disaat yang bersamaan...tak bisa mengembalikan sesutau yang telah rusak itu...berpikir bahwa itu adalah tiket untuk masa depanku yang telah rusak! 

Tak ada tempat lain untuk disalahkan! Sekalipun aku tak akan pernah menyalahkan keadaan..sekalipun aku tak akan menyalahkan Tuhan..atas tingkah bodoh ku.. aku rindu disukai aku rindu didukung..sejauh yang kudapat hanyalah ketidaksukaan mereka. Jika ini mimpi buruk akankah suatu saat nanti aku akan bangun?

## yeah semuanya sudah berlalu sekarang ^_<
Hanya ingat satu hal penting!!, apapun yang mereka(guru/dozen) lakukan pada kita(murid) itu semua demi kebaikan kita :) itu saja. Memang diriku yang polos dan bodoh waktu itu tak mengerti apa-apa, tapi seiring berjalannya aku mulai mengerti : ) semua demi kebaikanku sendiri : ) hehe….
Terima kasih…untuk semua pahlawan tanpa tanda jasa hehehe…



Blank Part :

 
Tidak ada istilah lagi untuk semester ini  seperti sebelum-sebelumnya...musim dingin, semi, panas maupun gugur sebernanya adalah siklus mutlak dari kehidupan yang diberikuan Tuhan untuk proses membentuk seorang manusia menjadi dewasa menurut kehendakNya : )

lewat dari semua musim-musim luarbiasa yang telah lewat itu aku bisa mengambil kesimpulan bahwa kasih Tuhan tidak pernah berkekurangan  sama sekali. Tuhan mengajarkan bahwa tidak ada hal yang abadi di dunia ini,,..apa yang ada disini..sebernanya hanya bagaikan uap semata yang sekejap terlihat. Dan sebentar  hilang. Tak ada yang hebat dalam dunia ini..manusia bisa saja belajar tapi semuanya kembali padaNya dan kehendakNya. Dan apa yang Dia kehendaki? Hal tersebut banyak tertulis dalam firman-firmanNya. Yeah....sebagai manusiaa aku tak bisa menjamin untuk menjadi seorang yang bisa melaksanakan segala kehendakNya tapi bukti kasihNya nyata. Dia punya kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi kita umatNya, terlebih ketika manusia sering membiarkan iblis menguasai hati dan jiwa mereka, tak bisa dipungkiri iblis selalu ada dan menunggu kita disaat hati kita lengah, mudah skali untuk jatuh dalam tipuan mereka. Namun Tuhan punya berjuta-juta cara untuk membuat kita kembali padaNya, sebetulnya aku hanyalah anak egois yang self-centered tidak pernah peduli dengan pandangan maupun perasaan orang lain.  Masih punya hati tentunya,,hati yang terlambat digunakan>_> Xd hehe kenapa terlambat digunakan? Tuhanpun mengajarkan kita untuk mengasihi sesama kita...tapi,, aku melakukan hal yang sebaliknya....    hmm okkkkkkke now i  can forget it...hmm....itu serasa rasa bersalah seumur hidup. Terjadi begitu saja -_- seandainya aku bisa mengatakan maaf T.T . satu hal yang kusesali hanya satu yaitu melanggar hukum kasih itu. Tak apa mungkin inipun pembelajaran yang bagus. Rasul pauluspun pernah melakukan hal yang lebih buruk namun hal tersebut akhirnya dipakai Tuhan. Yeah aku tak bermaksud untuk menyamakan diriku dengan dia, tapi melalui berbagai hal yang terjadi dalam  hidup inipun pasti ada kehendak Tuhan yang bekerja dibaliknya. Semua orang yang hadir dalam hidup kita baik keluarga saudara teman musuh ataupun orang asing sekalipun sebernanya merupakan karunia Tuhan. Tuhan sudah mempunyai sebuah rancangan untuk kita bahkan sebelum kita dikandung ibu kita, itu rancangan indah bukan rancangan kecelakaan. jika ada kata bijak yang mengatakan bahwa hidup menjadi lebih indah dengan mengucap syukur  itu benar. Sebab disetiap satu tarikan napas yang kita peroleh itu juga merupakan berkat Tuhan. 

Kejadian baik maupun buruk itu semua sudah melalui ijinNya. Tuhan itu baik dan selalu baik, kasihNya tak perlu diragukan. Hanya saja sebagai manusia seringkali kita menimbang-nimbang dosa kita : ) tidak mungkin dikatakan tidak cukup dewasa bukan? Begitu banyak saudara-saudara kita termasuk kita sendiri sering membiarkan dosa berkembang dan bertumbuh.. hahaha ilustrasinya seperti menabung dosa,, tak ada niat untuk itu semua orang juga tahu tak ada niat untuk itu, namun bukan sedikit para ibu2 rumah tangga yang masih sering bergosib menghakimi orang lain, anak-anak yang melawan orang tua dan sebagainya. Pada saat dilakukan mereka tak menyadarinya padahal setiap hari minggu selalu masuk gereja. Bukan tidak dewasa! Atau pura-pura lupa :D itu karena mereka masih menimbang-nimbang dosa...dosa-dosa kecil dibiarkan begitu saja...dibiarkan tumbuh.. menjadi besar...hal inilah yang sering menjerumuskan manusia sehingga menjauh dari hadirat   Allah. Kita sering dikuasai oleh hawa nafsu kita sendiri..masih menganggap hal duniawi adalah hal yang terpenting padahal persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. dunia bukan apa-apa! Yeah toh itu hanya pinjaman,titipan dari Tuhan.

 ###
ini bukan chapter terakhir tapi aku sungguh bersyukur pada Tuhan karna telah menaruhku dalam situasi- situasi tersebut, disanalah aku mengenalNya, disanalah aku belajar tentangNya, disanalah aku melihat cintaNya yang begitu besar bagiku. Semua karna rencanaNya. :D
Hehe chapter hidupku saat ini masih panjang, kepahitan datang tak putusnya tapi berkat dan kasihNyapun datang berkali lipat lebih dari itu, dan aku percaya semua akan indah pada waktuNya. Apapun yang terjadi padaku saat ini, apapun yang terjadi pada kita saat ini, percayalah Tuhan sedang bekerja, Dia tak pernah sekalipun tinggalkan kita…

Comments

Popular posts from this blog

hanya Dia

Evolusi ( Pro dan Kontra ?)

jika kita lemah